Quality analysis of coffee waste compost with the addition of cassava tapai local microorganism (LMO) bioactivator
Main Article Content
Coffee waste contains a large amount of nutrients, making it a potential raw material for compost fertilizer. The nutrients contained in coffee waste include N, P, K, Mg, and Ca. Utilization of coffee waste as compost requires bioactivators to accelerate the decomposition process. This study aims to determine the difference in compost quality from coffee waste by using bioactivators in the form of local microorganisms (LMO) of cassava tapai. This study was conducted from April to May 2023 at the greenhouse of LPP Polytechnic Yogyakarta, consisting of two stages: making the LMO and making the compost. Cassava tapai LMO was prepared as a treatment for composting coffee waste. Each treatment was repeated three times. After that, the fermentation results in the form of compost were tested, then the results were compared with the standards of the Decree of the Minister of Agriculture No. 261/KPTS/SR.310/M/4/2019 on the minimum technical requirements for organic fertilizers, biological fertilizers, and soil conditioners. The results reveal that the provision of cassava tapai LMO bioactivator affected the quality of coffee waste compost produced. The quality of composts produced from control, cassava tapai LMO of 90 ml, and EM-4 treatment does not meet the standards of the Decree of the Minister of Agriculture in the parameter of chemical properties, namely the C/N ratio. The quality of compost produced from cassava tapai LMO of 120 ml meets the standards of the Decree of the Minister of Agriculture and SNI 2004 in all parameters of physical properties, chemical properties, and nutrient content.
Adikasari, R. (2012). Pemanfaatan ampas teh dan ampas kopi sebagai penambah nutrisi pada pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersicum) dengan media hidroponik. [Undergraduate Thesis]. Biological Education Department. Surakarta Muhammadiyah University.
Andriany, Fahruddin, & As’adi Abdullah. (2018). Pengaruh jenis bioaktivator terhadap laju dekomposisi seresah daun jati (Tectona grandis L. F.) di wilayah kampus Unhas Tamalanrea. Jurnal Biologi Makassar, 3(2), 31–42.
Astari, L. P. (2011). Analisis kualitas pupuk kompos bedding kuda dengan menggunakan aktivator mikroba yang berbeda [Undergraduate Thesis]. Bogor Agriculture University. Bogor.
Budiwanti, I. (2021). Analisis kualitas standar mutu kompos kulit buah kopi robusta (Coffea canephora) dan kotoran sapi menggunakan bioaktivator EM-4 dan Orgadec. [Undergraduate Thesis]. Faculty of Science and Technology. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim State Islamic University. Malang.
Cahaya, A. T. S, & Nugroho, D. A. (2009). Pembuatan kompos dengan menggunakan limbah padat organik (sampah sayuran dan ampas tebu). Faculty of Engineering. Diponegoro University.
Central Bureau of Statistics. (2022). Statistik kopi Indonesia 2021. Jakarta. Indonesia’s Central Bureau of Statistics.
Dewi, M. F. (2017). Pengomposan jerami padi dengan pengaturan nilai c/n rasio melalui penambahan azzola dan aplikasinya pada tanaman jagung manis (Zea mays Saccharata Strut.) [Undergraduate Thesis]. Faculty of Agriculture. Yogyakarta Muhammadiyah University. Yogyakarta.
Dewi, Y. S. & Tresnowati. 2012. Pengolahan sampah skala rumah tangga menggunakan metode composting. Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik LIMIT’S, 8(2), 35–48.
Djuarnani, N., Kristian, & Setiawan, B. S. (2005). Cara cepat membuat kompos. Jakarta. Agromedia Pustaka.
Ekawandani, N, & Kusuma, A. A. (2018 Januari). Pengomposan sampah organik (kubis dan kulit pisang) dengan menggunakan EM-4. TEDC, 12(1), 38–43.
Elda, I. A., Lutfi, M., & Nugroho, W. A. (2017). Efektivitas tipe pengomposan (konvensional, aerasi, dan rak segitiga) terhadap sifat fisik dan kimia komposdari sludge biogas dan serbuk gergaji. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem, 5(3), 265–272.
Firdaus, F. (2011). Kualitas pupuk kompos campuran kotoran ayam dan batang pisang menggunakan bioaktivator MOL tapai [Undergraduate Thesis]. Faculty of Agriculture. Bogor Agriculture University. Bogor.
Harsono P. (2012). Mulsa organik: Pengaruhnya terhadap lingkungan mikro, sifat kimia tanah, dan keragaan cabai merah di tanah vertisol Sukoharjo pada musim kemarau. Jurnal Hortikultura Indonesia, 3(1), 35–41.
Ismayana, A, Indrasti, N. S., Suprihatin, Maddu, A., & Fredy, A. (2012). Faktor rasio C/N awal dan laju aerasi pada proses cocomposting bagasse dan blotong. Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 22(3), 173–179.
Isroi. (2008). Potensi biomassa lignoselulosa di Indonesia sebagai bahan baku bioetanol: tandan kosong kelapa sawit. https://isroi.com/2008/04/29/potensi-biomassa-lignoselulosa-di-indonesia- sebagai-bahan-baku-bioetanoltandan-kosong-kelapa-sawit/ [Retrieved Juli15, 2022].
Juwita, A. I, Mustafa, A., & Tamrin, R. (2017). Studi pemanfaatan kulit kopi arabika (Coffee arabica L.) sebagai mikroorganisme lokal (LMO). Agrointek, 11(1).
Manuputty, M.C., Jacob, A., & Haumahu, J. P. (2012). Pengaruh effective inoculant promi dan EM-4 terhadap laju dekomposisi dan kualitas kompos dari sampah Kota Ambon. Jurnal Agrologia, 1(2), 143–151.
Mardwita, Yusmartin, E. S., Melani, A., Atikah, A., & Ariani, D. (2019). Pembuatan kompos dari sampah organik menjadi pupuk cair dan pupuk padat menggunakan komposter. Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, 1(2), 80–83.
Marlina, E. T. (2009). Biokonservasi limbah industri peternakan. Bandung. UNPAD Press.
Melisa. (2018). Studi pemanfaatan limbah kulit kopi Toraja sebagai bahan pembuatan kompos. Environmental Engineering Department. Faculty of Engineering, Hasanuddin University.
Mirwan, M. (2015). Optimalisasi pengomposan sampah kebun dengan variasi aerasi dan penambahan kotoran sapi sebagai bioaktivator. Jurnal Teknik Lingkungan, 4(6), 61–66.
Mohamad, N., Wirnangsi, D. U., & Kumaji, S. S. (2021). Kualitas kompos dari daun ketapang (Terminalia catappa) dan kotoran sapi dengan penambahan sumber karbohidrat yang berbeda. Jambura Journal of Animal Science, 4(1). E-ISSN: 2855-2280 - P-ISSN: 2655-4356.
National Standardization Agency (BSN). (2004). Spesifikasi kompos dari sampah organik domestik. http://www.bsn.or.id [Retrieved Juli 15, 2023].
Pandebesie, E. S., & Rayuanti, D. (2013). Pengaruh penambahan sekam pada proses pengomposan sampah domestik. Jurnal Lingkungan Tropis, 6(1), 31–40.
Puspita, F., Hasman, & Hapsoh. 2017. Pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.) dengan pemberian trichokompos jerami padi dan kalium di lahan gambut. Jurnal Penelitian. Faculty of Agriculture. Andalas University.
Rahmawanti, N., & Dony, N. (2014). Pembuatan pupuk organik berbahan sampah organik rumah tangga dengan penambahan aktivator EM-4 di daerah Kayu Tangi. Jurnal Zira’ah, 19(1).
Ridanar, N. P., Handayani, S. M., & Adi, R. K. (2021). "Membangun sinergi antarperguruan tinggi dan industri pertanian dalam rangka implementasi merdeka belajar kampus merdeka” pengembangan inovasi pembibitan porang (Amarphopallus onchophillus L.). Seminar Nasional Dies Natalis Ke- 45 UNS, 5(1), 867–875.
Roeswitawati, D., et al. 2018. Respons Varietas Sawi (Brassica sinensis) Terhadap Bahan Mikroorganisme Lokal (LMO): Bonggol Pisang, Limbah Buah, dan Limbah Sayur. National Seminar. Malang Muhammadiyah University. Malang.
Rosalina, Rossetha, P., & Naliawati, P. N. (2020). Uji kualitas pupuk kompos sampah organik rumah tangga menggunakan metode aerob effective microorganisms 4 (EM-4) dan black soldier fly (BSF). Warta Akab, 44(2).
Ruskandi. (2006). Teknik pembuatan kompos limbah kebun pertanaman kelapa polikultur. Buletin Tehnik Pertanian, 11(10), 112–115.
Santoso, A., & Prakosa, C. (2010). Karakteristik tapai buah sukun hasil fermentasi penggunaan konsentrasi ragi yang berbeda. Magistra, 22(73), 48–55.
Sari, C. M., Karnilawati, & Khairurrahmi. (2020). Analisis kualitas kompos dengan perbedaan jenis limbah dan lama fermentasi. Jurnal Agroristek, 3(1). p-ISSN 2615-417X, e-ISSN 2721-0782.
Setyaningsih, E., D. Astuti, & R. Astuti. (2017). Kompos daun: Solusi kreatif pengendali limbah. Jurnal Bioeksperimen, 3(2), 45–51.
Setyorini, et al. (2006). Kompos. Bogor. Agricultural Resources Research and Development Agency.
Siagian, S.W., Yuriandala, Y, & Maziya, F. B. (2021). Analisis suhu, pH, dan kuantitas kompos hasil pengomposan reaktor aerob termodifikasi dari sampah sisa makanan dan sampah buah. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, 13(2), 166–176.
Subula, R., Wirdangsi D. U., & Aryanti A. (2022). Kajian tentang kualitas kompos yang menggunakan bioaktivator EM-4 dan MOL (Mikroorganisme Lokal) dari keong mas. Jambura Edu Biosfer Journal, 4(2), 56–54.
Sutedjo M. M. (2008). Pupuk dan cara pemupukan. Jakarta. Rineka Cipta Publisher.
The Decree of the Minister of Agriculture of the Republic of Indonesia. (2019). Persyaratan teknis minimal pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah. No. 261/KPTS/SR.310/M/4/2019. Ministry of Agriculture of Republik of Indonesia. Jakarta.
Triyadi, C., Rahman, Y., & Trisakti, B. (2015). Pengaruh tinggi tumpukan pada pengomposan tandan kosong kelapa sawit menggunakan pupuk organik aktif dari limbah cair pabrik kelapa sawit di dalam komposter menara drum. Jurnal Teknik Kimia USU, 4(4), 25–31.
Trivana L., & Pradhana, A.Y. (2017). Optimalisasi waktu pengomposan dan kualitas pupuk kandang dari kotoran kambing dan debu sabut kelapa dengan bioaktivator PROMI dan Orgadec. Jurnal Sains Veteriner, 35(1), 136–144.
Ubaidillah, M., Maryadi, & Dianita, R. (2018). Karakteristik fisik dan kimia phospo-kompos yang diperkaya dengan abu serbuk gergaji sebagai sumber kalium. Jurnal Ilmiah Ilmu Peternakan, Faculty of Animal Husbandry. Jambi University. Jambi.
Wahyono, S, & Sahwan, F. L. (2008). Dinamika perubahan temperatur dan reduksi volume limbah dalam proses pengomposan. Jurnal Teknologi Lingkungan, 9(3), 255–262.
Wang, T. C., Yang, Y. C., & Liao, F. Y. (2015), Effect of composting parameters on the power performance of solid microbial fuel cells. Sustainability (Switzerland), 7(9), 12634–12643.
Widarti, B. N., Wardhini, W. K, & Sarwono, E. (2015). Pengaruh rasio C/N bahan baku pada pembuatan kompos dari kubis dan kulit pisang. Jurnal Integrasi Proses, 5(2), 75–80.
Fitria Nugraheni Sukmawati , LPP Polytechnic Yogyakarta, Indonesia
Plantation Management Study Program, LPP Polytechnic Yogyakarta, Indonesia
Afifah Irna , LPP Polytechnic Yogyakarta, Indonesia
Plantation Management Study Program, LPP Polytechnic Yogyakarta, Indonesia
Yudhi Pramudya , LPP Polytechnic Yogyakarta, Indonesia
Diploma III Plantation Crop Cultivation Study Program, LPP Polytechnic Yogyakarta, Indonesia
Sukarji Sukarji , LPP Polytechnic Yogyakarta, Indonesia
Diploma III Plantation Crop Cultivation Study Program, LPP Polytechnic Yogyakarta, Indonesia
Saktiyono Sigit Tri Pamungkas , LPP Polytechnic Yogyakarta, Indonesia
Diploma III Plantation Crop Cultivation Study Program, LPP Polytechnic Yogyakarta, Indonesia
Ali Rahmat , National Research and Innovation Agency, Indonesia
Research Center for Limnology and Water Resources, National Research and Innovation Agency, Indonesia
Zuhud Rozaki , Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Indonesia
Department of Agribusiness Study Program, Faculty of Agriculture, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Indonesia
Farrah Fadhillah Hanum , Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia
Department of Chemical Engineering, Faculty of Industrial Technology, Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia